You are currently viewing Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini pada Kelas Mengajar Nusantara, Mahasiswa dan Dosen Prodi Manajemen Selenggarakan Pelatihan Budidaya Ikan di dalam Ember

Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini pada Kelas Mengajar Nusantara, Mahasiswa dan Dosen Prodi Manajemen Selenggarakan Pelatihan Budidaya Ikan di dalam Ember

Jakarta (FEB UNAS) – Dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini, mahasiswa dan dosen Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dalam bentuk pelatihan Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) di Kelas Mengajar Nusantara pada Minggu (04/09) lalu. Kegiatan yang diselenggarakan di Pejaten Timur ini dihadiri oleh 28 orang siswa Kelas Mengajar Nusantara yang berada pada rentang usia 4-15 tahun dengan dimotori oleh 10 orang mahasiswa Prodi Manajemen FEB UNAS. Dr. Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si.M., Dosen Prodi Manajemen FEB UNAS, juga hadir sebagai dosen pendamping. Kelas Mengajar Nusantara itu sendiri merupakan kelas yang memberikan pembelajaran tambahan di luar pendidikan formal dengan mayoritas mahasiswa yang duduk di bangku SD dan SMP. Didirikan sejak Februari 2022 oleh Ariyanto, Mahasiswa Ilmu Politik UNAS, Kelas Mengajar Nusantara menghadirkan terobosan dengan mengajarkan berbagai pelajaran akademik dan non-akademik di daerah Kebagusan dan Pasar Minggu dengan dimotori oleh volunteers mahasiswa dari berbagai universitas dan lintas prodi.

Penyampaian materi dalam kegiatan pelatihan ini dilakukan oleh dua orang mahasiswa Prodi Manajemen FEB UNAS, yaitu Amrita dan Ahmad Sutanto. Amrita menyampaikan materi mengenai pengertian kewirausahaan dan berbagai contoh dari kegiatan wirausaha yang dapat dijalankan oleh anak-anak, seperti membantu ibu untuk membuat kue dan menjualnya kepada teman-teman karena kegiatan sederhana seperti itulah yang kemudian dapat menumbuhkan minat wirausaha pada anak-anak. Selanjutnya, Amrita juga menjelaskan manfaat menjadi wirausaha, yakni memperoleh penghasilan dari kegiatan yang disukai dan membantu membuka kesempatan kerja bagi orang lain. Agar dapat menjadi wirausaha, peserta diharapkan dapat menumbuhkan sifat-sifat yang menjadi karakteristik unik dari seorang wirausaha, yakni memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mau mencoba hal-hal baru, percaya diri, disiplin, pantang menyerah, dan optimis dalam melakukan sesuatu.

Di sisi lainnya, Sutanto memperkenalkan manfaat Budikdamber pada peserta pelatihan, yakni untuk meningkatkan kebutuhan gizi dari hasil panen ikan dan sayuran yang dibudidayakan dan menumbuhkan semangat berwirausaha. Dalam materinya, Sutanto menjelaskan bahwa jenis ikan yang dapat dibudidayakan di dalam ember adalah jenis ikan yang mampu bertahan pada lahan sempit dengan toleransi yang tinggi terhadap kadar oksigen rendah, seperti ikan lele, ikan patin, ikan gabus, dan ikan gurame. Adapun contoh sayuran yang dapat dibudidayakan di dalam ember adalah kangkung karena bibitnya dapat diambil dari sisa batang kangkung yang tidak dimasak karena keras namun dapat ditanam kembali. Selain itu, akar kangkung juga terbukti dapat menyerap atau menetralisasi racun kotoran ikan.

Kegiatan pelatihan ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai cara pemeliharaan ikan dan sayuran yang dibudayakan dan pembagian jadwal piket pemberian makan ikan kepada para peserta agar mereka dapat terlibat secara riil dan langsung dalam pembudidayaan ikan di dalam ember hingga tiba masa panen. Secara keseluruhan, peserta merespon kegiatan pelatihan dengan antusiasme yang tinggi karena Budikdamber sebagai kegiatan yang seru dipandang oleh peserta yang mayoritas duduk di bangku SD. Setelah mendengar penyampaian materi, para peserta juga mengaku tertarik untuk menjadi wirausaha. Beberapa warga sekitar yang turut menghadiri kegiatan ini pun ikut menyampaikan saran-saran bagi keberhasilan budidaya ikan dan menyampaikan rasa terima kasih mereka atas penyelenggaraan acara yang dinilai lebih bermanfaat daripada membiarkan anak-anak diam di rumah dan bermain smartphone. Warga sekitar berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut bukan hanya sebagai formalitas dari universitas, namun juga karena kesadaran dari para mahasiswa untuk memajukan anak-anak.

Selaku Ketua Pelaksana, Sutanto menilai bahwa anak-anak peserta didik di Kelas Mengajar Nusantara memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. “Kami menyadari bahwa kegiatan dengan tema kewirausahaan ini belum dapat memberikan manfaat secara langsung berupa keuntungan yang melahirkan kesejahteraan, namun dengan semangat belajar anak-anak Kelas Mengajar Nusantara, kami berharap kegiatan pelatihan Budikdamber ini setidaknya dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru mereka mengenai kewirausahaan untuk kemudian dapat membawa dampak positif berupa motivasi kepada anak-anak dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif yang bermanfaat di masa mendatang,” jelasnya. Sutanto berharap agar Tim Pelaksana PKM ini dapat mengambil pembelajaran yang berharga mengenai pentingnya bekerjasama di dalam tim. “Saya juga berharap agar mahasiswa Prodi Manajemen memiliki kesadaran sosial, mau menyatukan diri dengan masyarakat, dan mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari dari kegiatan perkuliahan ke dalam program-program yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat luas,” tambahnya.

Ketika melakukan evaluasi setelah pelaksanaan kegiatan, Ariyanto selaku Founder Kelas Mengajar Nusantara, menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut karena peserta didiknya dapat mempelajari hal-hal baru. Ariyanto berharap agar mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan PKM ini dapat terus bertanggung jawab terhadap para peserta pelatihan dengan melakukan monitoring sampai tibanya masa panen. “Jika program ini berhasil, kami berencana untuk bersama-sama memperbesar jumlah budidaya agar hasilnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar,” tandasnya. (M/M)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

Leave a Reply