Jakarta (Unas) – Sebanyak 24 booth meriahkan Virtual Sales Expo 2022. Kegiatan ini merupakan agenda rutin dari Inkubator Wirausaha Mandiri Univeristas Nasional (Unas), dan pada tahun ini bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika (FTKI) serta Korean Women International Network (KOWIN).
Ketua pelaksana Siti Tuti Alawiya, S.S., M.Hum., mengatakan, pameran bisnis tersebut berlangsung pada 25 s.d 28 Juli 2022 dan bertujuan untuk mempromosikan karya terbaik serta hasil produk usaha secara virtual. “Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan, alumni, dosen, serta masyarakat umum. Kami juga menilai kreativitas dari para peserta melalui video singkat mengenai bisnis plan BMC,” ujarnya dalam penutupan kegiatan, Jumat (29/07).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Inkubator Wirausaha Mandiri Unas, Dr. Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si.M., mengatakan, di era virtual saat ini, mahasiswa harus bisa mengambil peluang wirausaha karena banyaknya kesempatan dan kemudahan akses teknologi informasi yang semakin berkembang. “Kami juga berharap usai kegiatan ini berlangsung mahasiswa dapat menumbuhkan mindset dan jiwa entreprenurship di dalam dirinya,” ucap Suadi. Ia menuturkan, kegiatan ini mengusung tema ‘Internasionalisasi Industri Pariwisata Ekonomi Kreatif’.
Hadir sebagai narasumber, Director of KOWIN Indonesia Hur Young Soon mengatakan, dalam memulai wirausaha, seseorang harus mengetahui apa yang menjadi kesenangan dan kelebihannya. Menurutnya, ide bisnis dapat ditemukan dimulai dari hobi dan kesukaan. “Ketika ingin berbisnis, kita harus senang dengan apa yang akan dijalani, suka dengan apa yang mau kita pasarkan, dan memahaminya. Jika nanti sudah menemukan hal tersebut, maka carilah partner yang bisa mendukung dan memiliki pemikiran yang sama untuk menjalankan bisnis tersebut”, paparnya dalam kegiatan penutup. Perempuan yang akrab disapa Ayu itu juga menjelaskan mengenai Crowd Funding for Start-up Companies. Crowd Funding ini merupakan pendanaan yang dikumpulkan dari banyaknya orang, yang tertarik dan meminati gagasan dari suatu usaha yang sedang dibangun.
Sementara itu, Founder AirPrive Fernando Relington menuturkan, seorang wirausaha harus memiliki mental yang kuat, siap untuk merugi, dan siap untuk jatuh serta bangkit kembali. “Menjadi wirausaha kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang besok terjadi, oleh sebab itu, dibutuhkan mental dan kegigihan yang kuat untuk dapat bertahan”, tuturnya.
Ia melanjutkan, jatuh dan merugi merupakan hal yang biasa dalam dunia bisnis. Dengan kegagalan tersebut, seorang wirausaha dapat mengambil hikmah dan pelajaran untuk kembali memulai bisnis kedepannya. “Balik lagi, perkuat mental, ketika sudah rugi, mental yang kuat pasti masih memiliki semangat untuk terus mencoba dan mencoba lagi, sampai akhirnya mencapai kesuksesan yang diinginkan”, pungkasnya. (NIS)