KUNJUNGAN INDUSTRI COCA COLA AMATIL
“Memperkenalkan Dunia Kerja, Menambah Pengetahuan”
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen dalam rangka memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa – mahasiswi melalui Kunjungan Industri yang diselenggarakan pada tanggal 7 Februari 2017 bertempat di PT. COCA COLA AMATIL, Bandung. Kunjungan ini di ikuti oleh dosen pembimbing Universitas Nasional serta 118 mahasiswa/i angkatan 2014 hingga 2016. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen, Arimbo Yuhendarto menyatakan, “Sebagai mahasiswa/i kita harus berkomitment untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu itu untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik,menimba ilmu tidak semata-mata hanya diruang lingkup kampus saja melainkan diluar kampuspun dapat kita pelajari.”
Coca Cola adalah merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia, lebih dari 45% rumah tangga di dunia pernah membeli Coca-Cola dan dibeli sekitar 13 kali dalam setahun. Menurut penelitian Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dengan metode Consumer Reach Point (CRP), untuk kategori global minuman ringan Coca-Cola menjadi merek paling laku sejagat.
Data Top Brand Index 2017 Fase I, untuk kategori minuman bersoda, Coca Cola telah berhasil menjadi market leader dengan market share yaitu sebesar 30,5%. Pada posisi kedua ditempati oleh Fanta dengan market share sebanyak 28,5,9%, sedangkan Sprite sebanyak 27,2% dan Big Cola 8,9%. Untuk menguasai market share, Coca-Cola harus mampu mempertahankan keunggulan saluran distribusinya melalui penciptaan strategi saluran distribusi yang lebih efektif dan merata hingga ke pelosok-pelosok daerah di Indonesia dan pengawasan untuk memastikan produknya sampai pada konsumen terakhir.
Coca-Cola merupakan salah satu perusahaan yang sudah cukup dikenal banyak orang. Kesuksesannya tersebut tidak hanya di pasar tradisional melalui distribusi langsung, grosir, dan ‘Managed Third Party’. Coca-Cola juga sukse di pasar modern dengan distribusi melalui Hypermart, Supermarket, dan Mini market. Saat ini, pangsa pasar Coca-Cola di Indonesia sebesar 40% dari seluruh pangsa sparkling tea dan jus. Untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Indonesia, Coca-Cola Amatil berencana meningkatkan investasi di Indonesia. Investasi ini diharapkan bisa menambah besaran kontribusi Coca Cola Amatil Indonesia di atas 10% terhadap perusahaan induknya.
Strategi Manajemen yang dilakukan oleh Coca Cola, khususnya dalam menghadapi pangsa pasar di Indonesia, yaitu meningkatkan kontrol atas distributor, meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan, meningkatkan kontrol atas pesaing, dan meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Untuk mempertahankan produknya Coca Cola selalu berusaha untuk mengeluarkan inovasi baru. Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca Cola Indonesia semakin besar, dikenal, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat. Coca Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
- Coca Cola Amatil dalam Kunjungan Industri ini diwakili oleh Ibu Agnes Imada Pinarsinta sebagai pembicara yang menjelaskan sejarah serta perkembangan Coca-Cola melalui video. Kunjungan Industri ini mendapat tanggapan yang positif dari para peserta. Salah satu peserta Kunjungan Industri, Titik Sevtiana (19) mengungkapkan kesannya, “kunjungan industri ini sangat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang bagaimana cara mempertahankan suatu produk untuk mengalahkan berbagai pesaing”. Adapun Andy Fikniadi (20) menyatakan bahwa “kunjungan Industri ini menarik, disampaikan secara jelas, dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat”. Flita Asahati (20) bahkan berharap agar “kunjungan industri seperti ini bisa diadakan lagi”.
Jakarta, 10 Februari 2017
Penulis
Intan Adilla (143112340250007)
Sekertaris Umum Himajem Periode 2016/2017
Fakultas Ekonomi Studi Manajemen
Universitas Nasional