You are currently viewing Menparekraf RI Berikan Motivasi kepada Mahasiswa Baru UNAS dalam Kegiatan PLBA

Menparekraf RI Berikan Motivasi kepada Mahasiswa Baru UNAS dalam Kegiatan PLBA

Saya percaya mahasiswa Universitas Nasional salah satu dari generasi muda yang sangat berkualitas yang sumbangsihnya sangat dinantikan oleh bangsa dan negara sebagai wujud SDM unggul Indonesia Maju,ujar Sandiaga.

Jakarta (Unas) –  Dalam rangka menyambut mahasiswa baru semester ganjil Tahun Akademik 2022/2023, Universitas Nasional melaksanakan kegiatan Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) secara hybrid. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., turut memberikan motivasi kepada mahasiswa baru.

Menparekraf mengatakan bahwa berada di masa perkuliahan adalah masa yang luar biasa dan masa terbaik untuk mengexplore diri. Oleh karena itu, Sandiaga mendorong kepada mahasiswa untuk menguasai berbagai skill keahlian. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini dunia tengah memasuki era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) dimana perubahan sangat cepat, tidak terduga yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol. Pengaruh terbesar dari pergeseran dunia tersebut adalah dipengaruhi oleh teknologi. “Masa sudah berganti ada disrupsi digital yang memunculkan berbagai peluang dan tantangan audit you environment nothing will help you excelery faster by surrounding yourself with high quality hight integrity and optimistic people saya percaya mahasiswa Universitas Nasional salah satu dari generasi muda yang sangat berkualitas yang sumbagsihnya sangat dinantikan oleh bangsa dan negara sebagai wujud SDM unggul Indonesia Maju”, ujar Sandiaga dalam siaran video pada acara PLBA, di Gedung Auditorium Universitas Nasional, Kamis (22/9).

Kegiatan PLBA bagi mahasiswa baru Universitas Nasional Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 ini diikuti oleh 3173 orang mahasiswa baru, dengan 250 orang mahasiswa mengikuti secara onsite dan sebanyak 2923 orang secara online. Kegiatan PLBA ini dilaksanakan selama tiga hari, dua hari di tingkat Universitas dan satu hari di tingkat Fakultas secara hybrid. Ada tujuh materi yang disampaikan dalam PLBA yang diselenggarakan oleh Universitas. Materi pada hari pertama mencakup materi akademik yang disampaikan oleh Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom. dan Dr. Rukmaini, S.S.T., M.Keb.; materi hak dan kewajiban kemahasiswaan yang oleh Dr. Mustakim, S.H., M.H. dan Kamaruddin Salim,  S.Sos., M.Si.; serta materi Ke-UNAS-an yang disampaikan oleh Dr. Aos Yuli Firdaus, S.I.P., M.Si. dan Dr. Rahayu Lestari, S.E., M.M. Adapun pada hari kedua, materi yang disampaikan mencakup materi tentang narkoba yang disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M.; materi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang disampaikan oleh Dr. Nonon Saribanon, M.Si. dan Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si.; materi kewirausahaan yang disampaikan oleh Dr. Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si.M. dan Dr. Ir. Farida, M.M.; serta materi bela negara, radikalisme, dan PPKS yang disampaikan oleh  Dr. Zulmansyur, M.Si. dan Dr. Zainul Djumadin, M.Si.

“Kami berharap agar semua peserta PLBA mengikuti secara sungguh-sungguh mulai dari awal hingga akhir  agar dapat memahami dengan baik semua materi yang disampaikan,” ujar Ketua Panitia yang juga merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. Wakil  Rektor  Bidang  Administrasi  Umum,  Keuangan,  dan  SDM, Prof. Dr. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si., menyatakan kegiatan PLBA ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan motivasi, kebanggaan terhadap almamater dan semangat belajar, serta meningkatkan kedisiplinan, kesadaran diri dan tanggung jawab sebagai mahasiswa Universitas Nasional. Ia menambahkan bahwa selama pandemi Covid-19, kegiatan perkuliahan di Universitas Nasional diselenggarakan secara online. Akan tetapi, pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023, perkuliahan akan dilaksanakan secara blended dengan proporsi 50% pertemuan dilakukan secara tatap muka dan 50% lainnya dilakukan secara online.

Pada kesempatan itu, Prof. Eko menyampaikan bahwa Universitas Nasional juga telah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Penerapan MBKM diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills. Dengan kurikulum berbasis kompetensi yang progresif dan fleksibel, serta pendekatan nilai- nilai akademik yang tinggi dengan didukung sarana prasarana kampus yang baik, diharapkan dapat melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya dunia usaha dan dunia industri. “Meski demikian, Universitas Nasional tidak hanya berperan sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi semata, melainkan juga sebagai tempat mendidik mahasiswa untuk memiliki akhlak dan karakter mulia yang menjadi dasar sikap, perilaku, dan sebagai seorang intelektual,” katanya.

Prof. Eko juga mengatakan bahwa saat memasuki dunia perguruan tinggi, mahasiswa harus banyak melakukan berbagai penyesuaian dengan mandiri, seperti membuat perencanaan studi yang matang sejak semester pertama hingga semester ketujuh atau kedelapan, membuat perencanaan setelah lulus, dan menyiapkan diri memasuki dunia kerja agar semua dapat dicapai dengan maksimal. “Kunci dari itu semua adalah kita pandai dalam memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi yang merugikan. Asah terus potensi, bakat dan talenta dengan fokus pada pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi,” jelas Prof. Eko. Dalam acara ini juga dilangsungkan penyematan jaket almamater oleh Wakil  Rektor  Bidang  Administrasi  Umum,  Keuangan,  dan  SDM Prof. Dr. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si., kepada perwakilan mahasiswa baru dari sembilan fakultas dengan didampingi oleh para Dekan yang bersangkutan.

Dalam tayangan virtual, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.BA., turut menyambut para mahasiswa baru Universitas Nasional melalui siaran virtual. Dalam video tersebut, Nadiem mengatakan bahwa Kemendikbud Ristek telah membuat program MBKM untuk para mahasiswa dalam rangka memberikan kesempatan bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat. Dengan kurikulum tersebut, mahasiswa dapat belajar diluar prodi nya atau diluar kampus selama tiga semester. Nadiem menjelaskan ada beberapa program-program MBKM yang dapat diikuti oleh mahasiswa yaitu magang di perusahaan atau organisasi sosial dunia, melakukan studi independen, membangun desa, melakukan riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang dan merintis wirausaha, melakukan pertukaran mahasiswa di dalam dan di luar negeri, atau mengajar di SD atau SMP melalui program kampus mengajar.

“Semua program ini kami rancang untuk memberi ruang mahasiswa dengan keberagaman minat dan ketertarikannya untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis dalam buku teks atau bisa diajarkan, kelak pengalaman itu akan menjadi kendaraan kalian meraih mimpi di masa depan,” pungkasnya. “Komitmen kami untuk memerdekakan pendidikan tinggi tidak akan membuahkan hasil tanpa dukungan dan partisipasi teman-teman (mahasiswa) dalam program kampus merdeka manfaatkan masa kuliah kalian untuk mengenal diri kalian membangun jembatan untuk meraih mimpi  dan berkontribusi untuk negeri,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini, ditampilkan pula beberapa video penyampaian materi oleh beberapa tokoh yang relevan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., yang menyampaikan materi bahaya terorisme; Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Jubei Levianto yang menyampaikan materi bela negara; dan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyampaikan materi etika bersosial media . (*DMS/M)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email